Prinsip Etika

Berbagai Prinsip Etika untuk Terapi Bermain, Seni Kreatif dan Filial Play Prinsip-prinsip menarik perhatian pada tanggung jawab penting etika. Setiap prinsip dijelaskan dalam dokumen ini dan diikuti oleh beberapa contoh praktik terbaik yang telah dikembangkan sebagai penjabaran atas semua prinsip.

Dalam pengambilan berbagai keputusan beretika yang sangat didukung oleh satu atau lebih dari prinsip-prinsip ini tanpa terjadinya kontradiksi dengan prinsip lainnya dapat dianggap memiliki dasar yang kuat. Namun, para praktisi akan menghadapi keadaan di mana tidak mungkin untuk menyelaraskan semua prinsip yang ada dan memilih di antara prinsip-prinsip itu bila diperlukan. Satu keputusan atau tindakan tidak semata bersifat tidak beretika hanya karena keputusan tersebut menimbulkan polemik, atau beberapa praktisi lain berkesimpulan yang berbeda dalam keadaan yang serupa.

Tantangan untuk bekerja dengan etika berarti bahwa praktisi secara pasti akan menghadapi situasi di mana terdapat keharusan untuk bersaing. Dalam situasi seperti ini, ada godaan untuk mundur dari semua bentuk analisis etika untuk melepaskan diri dari apa yang tampaknya menjadi ketegangan etika yang sulit dipecahkan. Kerangka ini dimaksudkan untuk membantu dalam keadaan seperti ini dengan mengarahkan perhatian pada berbagai faktor etika yang memiliki kemungkinan untuk dipertimbangkan dan cara-cara alternatif untuk mendekati beberapa bentuk etika yang mungkin jauh lebih berguna.
Tidak satupun dari jabaran etika yang dapat meringankan kesulitan dalam membuat penilaian profesional dalam situasi yang terus berubah dan penuh ketidakpastian. Dengan menerima kerangka etika, para anggota PTUK berkomitmen secara pribadi untuk berjuang dalam tantangan yang dihadapi dengan bertidak dengan etika, bahkan pada saat melakukannya perlu membuat keputusan sulit atau bertindak dengan berani.

Menghormati kepercayaan yang ditempatkan pada praktisi Dapat dipercaya dianggap sebagai dasar untuk memahami dan menyelesaikan masalah etika. Praktisi yang mengadopsi prinsip ini: bertindak sesuai dengan kepercayaan yang ditempatkan kepadanya; menganggap kerahasiaan sebagai kewajiban yang timbul dari kepercayaan klien; membatasi pengungkapan informasi rahasia tentang klien sebagaimana menjadi tujuan yang pada awalnya telah diungkapkan.
Menghormati hak klien untuk mengatur diri sendiri Prinsip ini menekankan pentingnya mengakui setiap saat bahwa seorang anak / remaja adalah seorang yang memiliki kemampuan pribadi untuk mendorong diri sendiri kearah penyembuhan dan perkembangan mereka secara pribadi melalui proses terapeutik. Meskipun penggunaan jasa terapi dapat diajukan atau diminta oleh orang dewasa yang bertanggung jawab untuk kesejahteraan anak, maka setiap praktisi harus menetapkan kepentingan anak sebagai yang terpenting. Para praktisi yang menghormati otonomi kliennya: memastikan akurasi dalam setiap iklan atau informasi yang ditawarkan sebelum pemberian satu jenis layanan; diberikan secara bebas dan mendapatkan persetujuan yang memadai dari anak atau, ketika anak tidak cukup umur atau tidak memiliki hak maka persetujuan diminta dari orang yang secara hukum bertanggung jawab atas anak tersebut; membuat sebuah kontrak rinci sebelum terdapat komitmen dari klien; melindungi privasi; melindungi kerahasiaan; diharuskan membuat dokumen pengungkapan informasi rahasia yang isinya disesuaikan dengan persetujuan dari klien / wali yang bersangkutan; dan memberi tahu klien dan wali mereka atau orang-orang yang secara hukum bertanggung jawab atas anak atas konflik kepentingan yang mungkin muncul atau sesegera mungkin setelah konflik tersebut menjadi nyata.
Komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan klien Prinsip kemurahan hati memiliki arti dalam bertindak demi kepentingan terbaik klien berdasarkan penilaian profesional. Prinsip ini mensyaratkan agar seorang bekerja secara ketat dalam batas kemampuannya dan menyediakan layanan berdasarkan pelatihan atau pengalaman yang memadai. Memastikan bahwa berbagai kepentingan terbaik klien telah dicapai membutuhkan pemantauan praktik dan capaian yang bersifat sistematis dengan berbagai sarana terbaik yang diberikan. Hal ini penting agar penelitian dan refleksi yang sistematis dapat mencerminkan bentuk pelaksanaan praktik itu. Kewajiban untuk bertindak demi kepentingan terbaik klien dapat menjadi penting pada saat menangani klien yang kemampuannya terbatas untuk bertindak mandiri karena ketidakdewasaan, kurangnya pemahaman, tekanan yang berlebihan, gangguan serius atau kendala pribadi yang menonjol lainnya.
Komitmen untuk menghindari kerugian klien Prinsip Tidak merugikan mencakup: menghindari eksploitasi klien secara seksual, keuangan, dan emosional atau bentuk kerugian lainnya; menghindari ketidakmampuan bertindak atau malpraktik; tidak memberikan layanan pada saat keadaan tidak memungkinkan seperti akibat penyakit, urusan pribadi atau keracunan. Praktisi memiliki tanggung jawab dengan etika untuk berusaha mengurangi segala kerugian yang ditimbulkan kepada klien bahkan ketika bahaya tidak dapat dihindarkan atau tidak diinginkan. Memiliki asuransi yang tepat dapat membantu dalam memberikan ganti rugi. Setiap praktisi memiliki tanggung jawab pribadi untuk menegur, jika perlu, ketidakmampuan atau malpraktek praktisi lain; dan untuk berkontribusi pada tahap penyelidikan dan / atau persidangan yang terkait dengan praktik profesional yang berada di bawah standar praktisi yang kompeten dan / atau berisiko mendiskreditkan profesi.
Memperlakuan secara adil dan tidak memihak semua klien dan penyediaan layanan yang tepat Prinsip keadilan menuntut bersifat adil dan tidak memihak terhadap semua klien dan menghormati hak asasi dan martabat manusia. Prinsip ini menekankan perhatian dalam mempertimbangkan secara sadar segala persyaratan dan kewajiban hukum yang berlaku, dan selalu waspada terhadap segala potensi konflik antara berbagai kewajiban hukum dan etika. Keadilan dalam pemberian jasa layanan menekankan kemampuan untuk menentukan ketidak pihakkan dalam penyediaan layanan kepada para klien dan alokasi layanan antara beberapa klien. Sebuah komitmen terhadap keadilan membutuhkan kemampuan untuk menghargai perbedaan setiap orang dan berkomitmen terhadap kesetaraan peluang, dan menghindari tindakan diskriminatif terhadap seseorang atau satu kelompok yang bertentangan dengan karakteristik pribadi atau sosial yang berlaku umum. Para praktisi memiliki kewajiban untuk senantiasa berusaha menjamin penyediaan layanan terapi yang adil, dapat diakses dan sesuai dengan kebutuhan berbagai klien potensial.
Membina pengetahuan pribadi praktisi dan menjaga stamina diri sendiri Prinsip harga diri berarti bahwa praktisi menerapkan semua prinsip di atas dengan benar sebagai hak yang berlaku untuk diri sendiri. Prinsip ini juga termasuk mencari konseling atau terapi dan peluang lain untuk pengembangan pribadi sesuai kebutuhan. Terdapat tanggung jawab dengan etika dalam menerapkan proses pengawasan guna mendukung dan mengembangan diri secara pribadi dan profesional yang tepat, dan untuk mencari pelatihan dan peluang lain untuk melanjutkan pengembangan profesional. Agar menjaga diri dari segala bentuk kewajiban keuangan yang timbul dari pekerjaan yang dilakukan itu, maka dibutuhkan tersedianya sebuah asuransi yang tepat. Prinsip harga diri mendorong keterlibatan secara aktif dalam berbagai kegiatan dan menjalin berbagai hubungan secara pribadi yang meningkatkan kehidupannya yang terpisah dengan berbagai hubungan yang terjadi dalam pekerjaan terapeutik.